BERCAK
MONGOL
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang
biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di
bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang
dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak
dengan orangtua mediterania. ( Mayes Midwifery Textbook).
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)
Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun (Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6, Persis Mary Hilton, EGC)
Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa. (www.legachyhealth.org)
Bercak mongol terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda lebam. Umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu. Biasanya dimiliki pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, keturunan Mediterania dan keturunan Indian dan sangat jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan berwarna biru. (www.conectique.com)
Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain. (www.drgreene.com)
Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini, sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan bercak ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut. Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. (iskandar, 1985)
Gejala Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. (www.drgreene.com).
Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai berikut:
a.Luka seperti pewarnaan.
b.Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
c.Area datar dengan bentuk yang tidak teratur.
d.Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
e.Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)
Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun (Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6, Persis Mary Hilton, EGC)
Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa. (www.legachyhealth.org)
Bercak mongol terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda lebam. Umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu. Biasanya dimiliki pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, keturunan Mediterania dan keturunan Indian dan sangat jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan berwarna biru. (www.conectique.com)
Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain. (www.drgreene.com)
Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini, sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan bercak ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut. Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. (iskandar, 1985)
Gejala Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. (www.drgreene.com).
Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai berikut:
a.Luka seperti pewarnaan.
b.Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
c.Area datar dengan bentuk yang tidak teratur.
d.Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
e.Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.
Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
HEMANGIOMA
Hemangioma adalah
malformasi vascular local yang disebut juga nevi vascular atau hemangima
yang sering ditemukan pada kelopak mata atas neonatus.
Hemangioma Adalah tumor jinak atau hamartoma/gumpalan
yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah
dan dapat terjadi disegala organ seperti hati, limfa, otak, tulang dan kulit
Hemangioma Kelainan
yang terjadi pada kulit akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan
pembuluh darah yang terletak di superficial (kutan), subkutan atau campuran.
Penyebab
- Masih belum jelas
- Timbulnya hemangioma dikarenakan pembuluh darah yang melebar dan berhubungan dengan proliferasi endotel
Jenis hemangioma
- Hemangioma kapiler
Terdiri dari pembuluh darah yang
melebar dan berhubungan dengan proliferasi endotel. Bila menghilang terjadi
gangguan fibrotik
Terdiri atas :
- Hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus, strawberry nevus)
- Granuloma piogenik
- Cherry spot (ruby-spot), angioma senilis
- Hemangioma kavernosa
Berasal dari lapisan dermis bagian
bawah, disertai rongga-rongga besar yang tidak teratur dan berisi darah
Terdiri atas :
- Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)
- Hemangioma keratotik
- Hemangioma vaskular
- Telangiektasis
- Nevus flameus
- Angiokeratoma
- Spider angioma
Gejala klinis
- Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapiler terdapat pada
waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang
semakin lama semakin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan
berbentuk lobular, berbatas tegas, tegang dan keras pada perabaan. Ukuran dan
dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang dan ada
yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi kurang tegang dan lebih mendatar.
- Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi
kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan,
walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi
pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal
tubuh yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul sritematosa
dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai pembesaran 1 cm dan
dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.
Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat
berupa makula eriternatosa atau nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila
ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila lepas. Lesi terdiri
atas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi
spontan.
Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran
antara jenis kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terjadi atas
gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas
inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa
anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian
pada perkembangannya dapat gambaran keratotik dan verukosa.
Diagnosis
Secara klinis diagnosis hemangioma
tidak sukar, terutama pada lesi yang khas. Gambaran klinis umum ialah adanya
bercak merah yang timbul sejak lahir atau beberapa saat setelah lahir.
Pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan,
warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila jenis kavernosa. Bil
besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi
merah gelap.
Diagnosis banding
Diagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya, yaitu limfangioma,
higroma, lipoma, dan neurofibroma.
Penatalaksanaan
- Umumnya hemangioma akan menghilang dengan sendirinya
- Tetapi bila terdapat prognosis yang berat lakukan rujukan dan kolaborasi dengan tenaga medis dan berikan prednison 2-3 mg/kgBB/hari selama 10-14 hari, jika hemangioma menipis/menghilang dosis diturunkan secara bertahap
IKTERUS
Ikterus
perubahan warna jaringan menjadi kuning akibat deposisi dari bilirubin.
Deposisi bilirubin hanya terjadi jika terjadi serum hiperbilirubinemia, ini
merupakan pertanda adanya penyakit hati ataupun penyakit hemolitik. Derajat
serum bilirubin paling baik dilihat pada sklera, sklera memiliki afinitas
terhadap bilirubin karena memiliki elastin yang banyak. Adanya sklera ikterik
mengindikasikan kadar bilirubin setidaknya 3.0 mg/dl (normal <1 mg/dl). Jika
menemui pasien dengan sklera ikterik, tempat kedua memeriksa adanya ikterik
adalah di bawah lidah. Seiring dengan meningkatnya bilirubin kulit akan menjadi
kuning pada pasien dengan warna kulit terang dan jika ini terjadi dalam waktu
lama; warna hijau akan terjadi karena oksidasi bilirubin menjadi biliverdin.
Diagnosis diferensial dari jaundice adalah carotenoderma. Jaundice dapat
terjadi pada penggunaan obat quinacrine, dan paparan phenols berlebihan.
Carotenoderma merupakan perubahan warna kulit menjdai kuning akibat caroten;
ini dapat terjadi pada orang sehat yang mengkonsumsi buah maupun sayuran
mengandung caroten seperti wortel, sayuran daun-daunan, labu, persik, dan
jeruk. Tidak seperti jaundice dimana warna kuning terdistribusi merata di
seluruh tubuh, pada caroteoderma pigmen terkonsentrasi pada telapak tangan,
telapak kaki, dahi, lipatan nasolabial. Carotenoderma dapat dibedakan dengan
jaundice dengan tidak adanya kuning pada sclera. Tidak seperti carotene,
quinacrine menyebabkan warna kuning pada sklera. Cara lain yang sensitif untuk
melihat peningkatan serum bilirubin adalah warna kehitaman pada urin, karena meningkatnya
ekskresi bilirubin terkonjugasi. Warna urin dapat menjadi seperti teh atau
cola. Bilirubinemia merupakan indikasi meningkatnya serum bilirubin direk dan
mencermikan penyakit hati.
Produksi dan metabolisme bilirubin
Produksi dan metabolisme bilirubin
• Berasal
dari hemoprotein-> heme pada Hb eritrosit, hemoprotein pada mioglobin dan
cytochrom yang tersebar di seluruh tubuh.
• Bilirubin dibentuk di sel retikuloendothelial terutama di limpa dan hati
• Hb -> (hemeoxygenase) protoporphyrin IX + Fe -> biliverdin + CO + Fe
• Biliverdin -> (biliverdin reductase) bilirubin tidak terkonjugasi (tidak larut air) ; kemudian di bawa albumin ke hepatocyte (hepar).
• Retikulum endoplasma hepatocyte ; bilirubin +glukuronic acid -> (uridine diposphate-glucuronosyl transferase atau UDPGT) bilirubin terkonjugasi
• Ekskresi oleh kantong empedu ke usus ; bilirubin terkonjugasi tidak diabsorpsi usus
• Pada bagian ileum distal dan kolon ; bilirubin tidak terkonjugasi -> (bakterial beta glukuronidase) bilirubin tidak terkonjugasi
• Bilirubin tidak terkonjugasi->(bakteri usus normal) colorless urobilinogen
• Urobilinogen sebagian ada yang berubah jadi urobilin (derivat oranye) • 80-90% urobilinogen di ekskresi melalui feses
• 10-20% uribilinogen di absorpsi secara pasif kemudian masuk ke vena porta dan diambil oleh hati kemudian diekskresikan lagi. Sisanya fraksi kecil (<3 mg/dl) tidak diambil hati dan difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan melalui urin.
• Bilirubin dibentuk di sel retikuloendothelial terutama di limpa dan hati
• Hb -> (hemeoxygenase) protoporphyrin IX + Fe -> biliverdin + CO + Fe
• Biliverdin -> (biliverdin reductase) bilirubin tidak terkonjugasi (tidak larut air) ; kemudian di bawa albumin ke hepatocyte (hepar).
• Retikulum endoplasma hepatocyte ; bilirubin +glukuronic acid -> (uridine diposphate-glucuronosyl transferase atau UDPGT) bilirubin terkonjugasi
• Ekskresi oleh kantong empedu ke usus ; bilirubin terkonjugasi tidak diabsorpsi usus
• Pada bagian ileum distal dan kolon ; bilirubin tidak terkonjugasi -> (bakterial beta glukuronidase) bilirubin tidak terkonjugasi
• Bilirubin tidak terkonjugasi->(bakteri usus normal) colorless urobilinogen
• Urobilinogen sebagian ada yang berubah jadi urobilin (derivat oranye) • 80-90% urobilinogen di ekskresi melalui feses
• 10-20% uribilinogen di absorpsi secara pasif kemudian masuk ke vena porta dan diambil oleh hati kemudian diekskresikan lagi. Sisanya fraksi kecil (<3 mg/dl) tidak diambil hati dan difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan melalui urin.
Ikterus fisiologis adalah
peningkatan kadar bilirubin dalam darah dalam satu minggu pertama kehidupannya.
Pada hari ke 2-3 dan puncaknya di hari ke 5-7, kemudian akan menurun pada hari
ke 10-14, peningkatannya tidak melebihi 10 mg/ddl pada bayi atterm dan < 12
mg/dl pada bayi permatur. Keadaan ini masih dalam batas normal.
Manifestasi klinis
Pengamatan ikterus paling baik dilakukan dengan cahaya
sinar matahari. Salah satu cara pemeriksaan derajat kuning pada BBL secara
klinis, sederhana dan mudah adalah dengan penilaian menurut Kramer (1969).
Caranya dengan jari telunjuk ditekankan kepada tempat-tempat yang tulangnya
menonjol seperti hidung, dada, lutut dan lain-lain. Tempat yang ditekan akan
tampak pucat atau kuning. Penilaian bilirubin pada masing-masing tempat
tersebut disesuaikan dengan tabel derajat ikterus menurut kramer (1969).
Zona
|
Bagian
tubuh yang kuning
|
Rata2
serum bilirubin indirek (umol/l)
|
1
|
Kepala dan
leher
|
100
|
2
|
Pusat-leher
|
150
|
3
|
Pusat-paha
|
200
|
4
|
Lengan+tungkai
|
250
|
5
|
Tangan+kaki
|
>250
|
Tanda dan gejala
Warna ikterus (kuning) pada kulit, konjungtiva dan mukosa
Pencegahan
- Pengawasan ANC yang baik
- Menghindari pemberian obat-obatan pada masa kehamilan seperti sulfanamida dan lain-lain
- Pemberian ASI sedini mungkin (early feeding)
- Mempercepat metabolisme bilirubin, yaitu dengan menambahkan glukosa yang terdapat dalam ASI
- Pengeluaran bilirubin
Protein albumin dalam ASI merupakan transportasi bilirubin, albumin
mengikat bilirubin agar mempermudah proses ekstraksi bilirubin jaringan kedalam
plasma. Hal ini mengakibatkan bilirubin plasma meningkat, tetapi tidak
berbahaya karena bilirubin ada dalam ikatan albumin.
Penatalaksanaan
- Pemberian ASI yang adekuat
Anjurkan ibu menyusui sesuai dengan
keinginan bayinya, paling tidak setiap 2-3 jam
- Jemur bayi dalam keadaan telanjang dengan sinar matahari pukul 7-9 pagi
Pemberian terapi sinar matahari
sehingga bilirubin diubah menajdi isomer foto yang tidak toksik dan mudah dikeluarkan
tubuh karena mudah larut dalam air
Tujuan utama penatalaksaan ikterus fisiologis adalah
mengendalikan agar kadar bilirubin tidak meningkat 4-5 mg/dl dalam 24 jam,
karen adapat menyebabkan ensefalopati bilirubin yaitu bilirubin indirek (tak
terkonjugasi) akan direabsorpsi kembali melalui sirkulasi enterohepatik ke
aliran darah dan menembus sawar otak yang akan menimbulkan bayi lethargi, kejang,
bayi malas menghisap dan malas minum.
MUNTAH DAN GUMOH
Gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung. Bedanya gumoh terjadi seperti illustrasi air yang mengalir ke bawah , bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung. Sekitar 70 % bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5 persen pada umur 18 bulan. Meskipun normal, Gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.
MUNTAH DAN GUMOH
Gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung. Bedanya gumoh terjadi seperti illustrasi air yang mengalir ke bawah , bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung. Sekitar 70 % bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5 persen pada umur 18 bulan. Meskipun normal, Gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.
Gumoh
Gumoh adalah keluarnya
kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu
botol atau menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.
Penyebab
Gumoh Bayi:
1. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.
Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.
2. posisi menyusui.
- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.
- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.
- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.
- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.
3.Klep
penutup lambung belum berfungsi sempurna.
Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.
Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.
4. fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang
kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran
pencernaan ke usus, masih belum sempurna.
5. Terlalu aktif. Misalnya pada
saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan
membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah
atau gumoh.
Diagnosis gumoh
Sebagian besar gumoh terjadi akibat
kebanyakan makan atau kegagalan mengeluarkan udara yang ditelan. Oleh karena
itu, sebaiknya diagnosis ditegakkan sebelum terjadi gumoh. Pengosongan lambung
yang lebih sempurna, dalam batas-batas tertentu penumpahan kembali merupakan
kejadian yang alamiah, terutama salam 6 bulan pertama. Namun, penumpahan
kembali tersebut diturunkan sampai jumlah yang bisa diabaikan dengan
pengeluaran udara yang tertelan selama waktu atau sesudah makan.
Dengan menangani bayi secara
hati-hati dengan emghindari konflik emosional serta dalam menempatkan bayi pada
sisi kanan, letak kepala bayi tidak lebih rendah dari badannya. Oleh karena
pengeluaran kembali refleks gastroesofageal lazim ditemukan selama masa 4-6
bulan pertama.
Penatalaksanaan gumoh
- Kaji penyebab gumoh
- Gumoh yang tidak berlebihan merupakan keadaan yang normal pada bayi yang umurnya dibawah 6 bulan, dengan memperbaiki teknik menyusui/memberikan susu.
- Saat memberikan ASI/PASI kepala bayi ditinggikan
- Botol tegak lurus/miring jangan ada udara yang terisap
- Bayi/anak yang menyusui pada ibu harus dengan bibir yang mencakup rapat puting susu ibu
- Sendawakan bayi setelah minum ASI/PASI
- Bila bayi sudah sendawa bayi dimiringkan kesebelah kanan, karena bagian terluas lambung ada dibawah sehingga makanan turun kedasar lambung ynag luas
- Bila bayi tidur dengan posisi tengkurap, kepala dimiringkan ke kanan
Muntah
Muntah atau emesis adalah
keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau keluarnya
kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama
makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan
terlihat sebagai kontraksi otot perut.
Muntah pada bayi merupakan gejala
yang sering kali dijumpai dan dapat terjadi pada berbagai gangguan. Dalam
beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah lendir, bahkan
kadang-kadang disertai sedikit darah.
Muntah ini tidak jarang
menetap setelah pemberian makanan pertama, suatu keadaan yang mungkin
disebabkan adanya iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan
selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap pembilasan lambung dengan
larutan garam fisiologis akan dapat menolongnya.
Penyebab muntah
Pada neonatus
Organik
- Gastrointestinal
Obstruksi : atresia esofagus
Non obstruksi : perforasi lambung
- Ekstra gastrointestinal
Insufisiensi ginjal, obstruksi
urethra
- Susunan syaraf pusat
Peningkatan tekanan intra cranial
(TIK)
Non organik
Teknik pemberian minum yang salah,
makanan/minuman yang tidak cocok atau terlalu banyak, keracunan, obat-obat
tertentu, kandidasis oral.
Pada anak
Organik
- Gastrointestinal
Obstruksi : stenosis pylorus
Non obstruksi : refluk esofagal,
infeksi/peritonitis
- Luar gastrointestinal
Infeksi (OMA, pertusis,
tonsilofaringitis)
uremia
Non organik
- Sama dengan neonatus
- Mabuk perjalanan
- Keracunan makanan (1-8 jam sesudah makan)
- Food borne disease (salmonellosis) lebih lama dari keracunan makanan
Perlu anamnesa yang teliti :
- Pola pemberian makan
- Berat badan lahir
- Jumlah yang dimuntahkan, frekuensi
- Disertai diare, batuk atau panas
- Terjadi sebelum/sesudah makan
- Menyemprot/proyektil atau tidak
Sifat muntah
- Keluar cairan terus menerus maka kemungkinan obstruksi esophagus
- Muntah proyektil kemungkinan stenosis pylorus (pelepasan lambung ke duodenum)
- Muntah hijau (empedu) kemungkinan obstruksi otot halus, umumnya timbul pada beberapa hari pertama, sering menetap, biasanya tidak proyektil.
- Muntah hijau kekuningan kemungkinan obsruksi dibawah muara saluran empedu
- Muntah segera lahir dan menetap kemungkinan tekanan intrakranial tinggi atau obstruksi usus
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan secara
radiologis yaitu apabila didapatkan gambaran suatu keadaan kelainan kongenital
bawaan seperti obstruksi usus halus, atresia esophagus dan lain-lain. Selain
dengan pemeriksaan radiologis, juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan uji
coba memasukan kateter kedalam lambung. Diagnosis harus dapat segera dibuat
sebelum anak tersedak sewaktu makan dengan kemungkinan terjadinya aspirasi
pneumonia.
Gambaran muntah yang perlu dicurigai
sebagai kelainan bedah
- Muntah hijau (gangguan pada empedu)
- Muntah proyektil (menyemprot)
- Muntah persisten
- Muntah bercampur darah
- Muntah disertai penurunan berat badan
Komplikasi
- Kehilangan cairan tubuh/elektrolit sehingga dapat menyebabkan dehidrasi
- Karena sering muntah dan tidak mau makan/minum dapat menyebabkan ketosis
- Ketosis akan menyebabkan asidosis yang akhirnya bisa menjadi renjatan (syok)
- Bila muntah sering dan hebat akan terjadi ketegangan otot perut, perdarahan, konjungtiva, ruptur, esophagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah jahitan bisa lepas pada penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.
Penatalaksanaan
- Utamakan penyebabnya
- Berikan suasana tenang dan nyaman
- Perlakukan bayi/anak dengan baik dan hati-hati
- Kaji sifat muntah
- Simptomatis dapat diberi anti emetik (atas kolaborasi dan instruksi dokter)
- Kolaborasi untuk pengobatan suportif dan obat anti muntah (pada anak tidak rutin digunakan) :
- Metoklopramid
- Domperidon (0,2-0,4 mg/Kg/hari per oral)
- Anti histamin
- Prometazin
- Kolinergik
- Klorpromazin
- 5-HT-reseptor antagonis
- Bila ada kelainan yang sangat penting segera lapor/rujuk ke rumah sakit/ yang berwenang
Cara meminimalisir
Gumoh atau muntah bayi :
1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.
3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit tapi sering.
5. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.
7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.
8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.
9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.
Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.
10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.
11. Hindari bayi tersedak.
bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.
1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.
3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit tapi sering.
5. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.
7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.
8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.
9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.
Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.
10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.
11. Hindari bayi tersedak.
bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.
ORAL TRUSH
Oral trush adalah infeksi Candida yang didapat
bayi melalui jalan lahir atau perkontinuitatum. Biasanya infeksi terjadi
didaerah mukokutan, mulut dan bibir. Lesi berupa bercak putih yang lekat pada
lidah, bibir dan mukosa mulut yang dapat dibedakan dengan sisa susu. Infeksi
ini dapat meluas ke saluran terutama di lipatan kulit, bahkan ke berbagai alat
dalam.
Oral thrush
adalah penyakit infeksi pada rongga mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida
albicans. Oral thrush sering terjadi pada neonatus (bayi baru lahir),
balita, anak yang mendapatkan antibiotik dan kortikosteroid (kortikosteroid oral
maupun inhalasi), anak dengan gangguan sistem imun, dan manula.
- Istilah lain : Oral Candidiasis (kandidiasis oral, kandidiasis mulut)
- Lokasi : rongga mulut (termasuk lidah, langit-langit mulut, tonsil, gusi)
- Kelainan kulit : bercak-bercak putih di dalam mulut, termasuk bibir, lidah, langit-langit mulut, gusi, dan tonsil/amandel
Penyebab
- Infeksi melalui jalan lahir pada ibu yang menderita kandidosis vagina (Candida albicans)
- Infeksi silang dari penderita kandidiasis lain
- Candida albicans dapat menyebabkan infeksi apabila ada faktor predisposisi
- Peralatan minum terutama yang menggunakan PASI
- Bayi yang mendapatkan terapi antibiotika atau immunosupresi
Faktor predisposisi
- Faktor endogen : perubahan fisiologik, umur, imunologik
- Faktor eksogen : iklim, kebersihan, kontak dengan penderita
Gejala
- Terdapat bercak putih pada lidah, bibirdan mukosa mulut yang dapat dibedakan dengan sisa susu
- Jika sisa susu mudah diangkat, namun jika moniliasis sulit diangkat dan jika dilepaskan dari dasarnya akan menyebabkan basah, merah dan berdarah
- Diagnosa dapat diketahui dengan sediaan hapusan yang berwarna biru metilen dan tampak miselium dan spora yang khas
Pencegahan
- Menghindari/menghilangkan faktor predisposisi
- Setiap bayi selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu dalam mulut bayi
- Pemeliharaan kebersihan mulut dan perawatan payudara
Komplikasi
- Kesukaran minum dapat mengakibatkan kekurangan makanan
- Diare bila tidak diobati dapat menjadi penyebab dehidrasi
Penatalaksanaan
- Membersihkan mulut dan lidah yang dibasahi air matang hangat
- Kandidiasis pada bayi sehat biasanya sembuh sendiri, tapi lebih baik diobati
- Beri gentian violet 0,5% dioleskan pada luka didalam mulut /bibir
- Nistatin 100.000 U dioleskan 3x sehari atau dalam bentuk tetes kedalam mulut bayi, pemberian nistatin tidak boleh lebih dari 7 hari.
- Mengolesi puting susu dengan cream nistatin/gentian violet setiap selesai menyusui selama bayi diobati
Pengobatan oral thrush adalah dengan memberikan obat
anti jamur. Obat anti jamur yang sering diberikan adalah nystatin
suspensi/tetes. Nystatin relatif aman karena tidak diserap oleh tubuh dan
saluran pencernaan. Apabila pengobatan dengan nystatin tidak efektif, obat anti
jamur lainnya yang dapat diberikan adalah itraconazole, fluconazole,
miconazole, clotrimazole dan gentian violet. Gentian violet sebaiknya tidak
ditelan oleh anak. . Tidak ada diet khusus dalam penanganan oral thrush.
DIAPER RASH
Diaper rash (Ruam popok )adalah
iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang
terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada
kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam
terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat.
Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam
menetap atau muncul lagi setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.
Etiologi
Terlalu lembab
Luka atau gesekan
Kulit terlalu lama terkena urine, feses, atau keduanya
Infeksi jamur
Infeksi bakteri
Reaksi alergi terhadap bahan popok
Bila kulit basah terlalu lama,
lapisan kulit yang melindungi kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga
lebih mudah rusak. Lembab akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi
kulit bayi dan membuat lebih mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka
dapat timbul ruam popok. Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab
membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering
terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas.
Lebih dari separoh bayi berusia antara 4 bulan sampai
15 bulan terjadi ruam popok sedikitnya satu kali dalam waktu 2 bulan. Ruam
popok lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan berikut:
- Begitu bayi bertambah usia, kebanyakan antara usia 8-10 bulan
- Bila bayi tidak terjaga kebersihannya dan kering
- Jika bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja tetap berada dalam popok sepanjang malam.
- Bila bayi mulai makan makanan padat
- Bila bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih menyusui yang ibunya mendapat antibiotik.
Bayi yang mengkonsumsi antibiotik
lebih mudah menderita ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur
menginfeksi kulit yang lemah dan menyebabkan ruam merah terang dengan
bintik-bintik merah di pinggirannya. Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan
ini, anda dapat menghubungi dokter.
Tanda Dan Gejala
- Iritasi pada kulit yang terkena muncuul sebagai erithema
- Erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti pantat, alat kelamin, perut bawah, paha bagian atas dan lipatan-lipatan kulit
- Erupsi dapat berupa bercak kering, merah dan bersisik
- Keadaan lebih parah terdapat pada papila erythemetosa, vesicula dan ulcerasi
- Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri
Penatalaksanaan
Untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok
sebaiknya:
- Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
- Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
- Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk mencegahnya, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:
- Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
- Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
- Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
- Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
- Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
- Melepuh atau terdapat nanah
- Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
- Menjadi lebih berat
- Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya
KESIMPULAN
Asuhan pada neonatus, bayi
dan anak balita diantaranya yaitu bercak mongol, hemangioma, ikterus, muntah dan
gumoh, oral trush, diaper rush.
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang
biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di
bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang
dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak
dengan orangtua mediterania. ( Mayes Midwifery Textbook).
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993).
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993).
Hemangioma Adalah tumor jinak atau hamartoma/gumpalan
yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah
dan dapat terjadi disegala organ seperti hati, limfa, otak, tulang dan kulit
Hemangioma Kelainan
yang terjadi pada kulit akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan
pembuluh darah yang terletak di superficial (kutan), subkutan atau campuran
Ikterus
perubahan warna jaringan menjadi kuning akibat deposisi dari bilirubin.
Deposisi bilirubin hanya terjadi jika terjadi serum hiperbilirubinemia, ini
merupakan pertanda adanya penyakit hati ataupun penyakit hemolitik. Derajat
serum bilirubin paling baik dilihat pada sklera, sklera memiliki afinitas
terhadap bilirubin karena memiliki elastin yang banyak. Adanya sklera ikterik
mengindikasikan kadar bilirubin setidaknya 3.0 mg/dl (normal <1 mg/dl). Jika
menemui pasien dengan sklera ikterik, tempat kedua memeriksa adanya ikterik
adalah di bawah lidah. Seiring dengan meningkatnya bilirubin kulit akan menjadi
kuning pada pasien dengan warna kulit terang dan jika ini terjadi dalam waktu
lama; warna hijau akan terjadi karena oksidasi bilirubin menjadi biliverdin.
Gumoh adalah
keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah
minum susu botol atau menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.
Muntah atau emesis adalah
keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau keluarnya
kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama
makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan
terlihat sebagai kontraksi otot perut.
Oral trush adalah
infeksi Candida yang didapat bayi melalui jalan lahir atau perkontinuitatum.
Biasanya infeksi terjadi didaerah mukokutan, mulut dan bibir. Lesi berupa
bercak putih yang lekat pada lidah, bibir dan mukosa mulut yang dapat dibedakan
dengan sisa susu. Infeksi ini dapat meluas ke saluran terutama di lipatan
kulit, bahkan ke berbagai alat dalam.
Diaper rash (Ruam popok )adalah
iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang
terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada
kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam
terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat.
Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam
menetap atau muncul lagi setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.
REFERENSI
dr.
suririnah.2009. Buku Pintar Merawat Bayi
0-12 Bulan.PT.Gramedia pustaka utama: Jakarta
Maulana,
Mirza.2007. Cara Cerdas Menghadapi
Kehamilan dan Mengasuh Bayi. Catalog dalam terbitan: Jakarta
Rukiyah, Ai
Yeyeh dkk. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Trang info media: Jakarta
Soal kasus
1. Seorang
anak berusia 1 tahun, terdapat tanda lahir berupa bercak berwarna biru biasanya
terletak di daerahsakral. Penampilan bercak tersebut terlihat seperti daerah
pigmentasi memiliki tekstur kulit yangnormal, area datar dengan bentuk yang
tidak teratur. Berdasrkan kasus tersebut, merupakan tanda lahir yang
disebut....
a. Ikterik
b. Hemangioma
c. Bercak
mongol
d. Oral
trush
2. Tanda
lahir bercak mongol, dengan penampilan yang dapat dilihat. Pada kasus ini,
tanda lahir biasanya berwarna coklat tua, abu-abu/ biru kehitaman. Penatalaksanaan
yang tepat adalah....
a. Tidak
memerlukan perlindungan khusus, karena bercak mongol akan menghilang pada usia
1-4 tahun pertama
b. Memberikan
konseling pada orang tua bayi, bahwa bintik mongol tidak berbahaya sehingga
tidak memberikan pengobatan khusus
c. Pengobatan
melalui sisar laser
d. Tidak
menaburkan talk pada daerah sakral
3. Hemangioma
merupakan kelainan pembuluh darah. Orang mengenalnya sebagai tanda lahir.
Hemangioma dalam tubuh dapat muncul pada anak yang disebut hemangiomatis.
Penanganan yang tepat utuk kasus tersebutadalah....
a. Dengan
cara menaruh tekan eskering pada hemangioma tersebut
b. Diperlukan
ultrasonografi di dalam tubuhnya untuk memastikan apakah terjadi luka di dalam
tubuhnya
c. Dengan
cara mengompres dengan air hangat pada daerah tersebut
d. Tidak
perlu pengobatan karena hemangioma akan menyusut dan menghilang saat usia 7
tahun
4. Pada
bayi berusia 2-4 bulan terkadang terdapat seperti pola merah yang timbul,
kadang kala seperti permukaan berstektur. Kasus diatas merupakan tanda lahir
yang disebut....
a. Hemangiomatis
b. Ikterus
c. Bercak
mongol
d. Hemangioma
Seorang bayi berusia 8 bulan. Dengan
keadaan umum suhu badan meninggi 40c. Bayi pun banyk mengeluarkan air liur
lebih dari biasanya. Secara psikis dia akan rewel, tak mau makan atau makan
dimuntahkkan. Mulut berbau. Biasanya karena kuman atau jamur.
5. Berdasarkan
kasus diatas, diagnosa dari kasus tersebut adalah...
a. Ikterik
b. Hemangioma
c. Bercak
mongol
d. Oral
trush
6. Dari
kasus diatas penanganan yang dilakukan adalah....
a. Memakai
obat anti jamur, yang paling serig digunakan adalah nystatin, yang berupa
cairan yang diteteskann di mulut bayi empat kali sehari
b. Mengkonsimsi
antibiotika tiga kali sehari
c. Gunakan
zink ixide atau petrolatum untuk membentuk lapisan pelindung
d. Tidak
diobati karena akan sembuh dengan sendirinya
Seorang bayi berusia 10 bulan, dengan
keluhan kulit merah dan terasa sakit. Biasanya terlihat pada sekitar perut,
kemaluan, dan disdalam lipatan paha dan pantat. Kasus ringan dapat menghilang
dalam 3-4 hari tanpa pengobatan.
7. Dari
kasus tersebut diagnosa yang tepat adalah....
a. Hemangioma
b. Diaper
rash
c. Oral
trush
d. Gumoh
8. Pencegahan
yang dapat dilakukan agar kasus tersebut tidak terjadi adalah....
a. Mengkonsumsi
antibiotika karena dengan mengkonsumsi antibiotika kulit akan tahan terhadap
popok yang digunakan
b. Mengganti
popok segera setelah anak kencing atau buang air besar. Hal ini mencegah lembab
pada kulit, jangan menggunakan popok yang ketat. Gunakan popok yang longgar
sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak mengesek kulit lebih luas.
Bersih kan dengan lembut. Dan jangan menggunakan talk atau bedak karena dapat
menyebabkapori-pori tertutup yang dapat menimbulkan ruam popok
c. Tutup
dengan kain kering, agar tidak lebih luas. Kemudian kompres dengan air hangat
d. Sebaiknya
penderita tinggal di ruang yang menggunakan AC atau di tempat yang sejuk dan
kering
9. Pengobatan
yang dapat dilakukan pada kasus diatas adalah....
a. Menggunakan
bedak bayi karena hal tersebut bisa menutup pori-pori yang dapat mengurangi
keringat agar kulit tidak lebih merah-merah
b. Menggunakan
obat-obatann yang efektif seperti tacrolimus, pimecrolimus dan inhibitor
calcineurin
c. Gunakan
air bersih untuk membersihkannya, tepuk menggunakan handuk, hingga kering
tetapi jangan mengosok. Gunakan krim pelindung seperti yang mengandung zink
ixide atau petrolatum
d. Pemberian
antifungal seperti ketokonazol baik topikal maupun sitemik
10. Seorang
bayi yang berusia 9 bulan yang harus mengkonsumsi obat untuk menyembuhkan vlek
pada paru-parunya yang bisa menyebabkan sariawan. Obat tersebut bersifat asam
dan setiap pemberia obat tersebut selalu tersisa dimulut yang mengakibatkan
datangnya bakteri. Dari kasus tersebut merupakan penyebab oral trush yaitu...
a. Makanan/minuman
panas
b. Traumatik
c. Zat
kimia
d. Lingkungan
11. Seorang
bayi baru lahir. Mengalami ikterik pada 24 jam pertama. Penyebab yang mungkin
inkompatibilitas darah Rh, ABO atau infeksi intra uterin( oleh virus tokso
plasma) kadang-kadang oleh defisiensi G-6-PD. Pemeriksaan yang perlu dilakukan
adalah...
a. Pemeriksaan
kadar bilirubin serum, golongan darah ibu dan bayi, uji coombs dan biakan darah
atau biopsi hepar bila perlu
b. Pemeriksaan
drah tepi,dan pemeriksaan penyaring enzim G-6-PD
c. Pemeriksaan
bilirubin, pemeriksaan darah tepi dan biakan darah
d. Biakan
darah
12. Seorang bayi baru lahir ikhterus timbul dalam 24 jam
pertama kehidupan bilirubin serum meningkat dengan cepat lebih besaar dari
5mg/dtk/ 24 jam. Bilirubin direk lebih besar dari 1 mg/dtk dari kasus diatas
bayi tersersebut mengalami:
a. Ikhterik
b. Oral trush
c. Hemongioma
d. Gumoh
13. Bayi mengalami ikterus kerena infeksi (sepsis), dehidrasi
asidosi, defisiensi enzim G-6-pd. Pengaruh obat,sindrom criggtel,
Najjar,Sindrom Qilbert.dari data diatas, bayi tersebut mengalami ikhterus….
a.
Ikhterus
yang timbul pada 24 jam pertama
b.
Ikhterus
yang timbul 24-72 jam sesudah tidur
c.
Ikhterus
yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama
d.
Ikhterus
yang timbul pada akhir minggu pertama dan selajutnya
14. Seorang bayi mengalami ikhterus melakukan pemeriksaan
pada bilirubin berkala, pemeriksaan penyaring enzim G-6-PD dan pemeriksaan
l;ainnya.dari pemeriksaan diatas merupakan penunjang dari ikhterik..
a.
Ihkterus
yang timbul pada 24 jam pertama
b.
Ikhterus
yang timbul 24-72 jam sesudah lahir
c.
Ihkterus
yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama
d.
Ikhterus
yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya
15. Salah satu upaya agar Oral trush tidak terjadi pada
bayi adalah …
a.
Mencuci
bersi botol dan dot susu,setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus
hingga mendidih
b.
Beri
obat mikonazol dan nistatin
c.
Jangan
member makanan panas pada bayi
d.
Mengolesi
payudara ibu dengan krim nistatin atau gentiansiolet 0,5%
16. Seorang ibu datang ke klinik bidan bersama anaknya
yang berumur 2 hari .ibu mengatakan bayi nya terlihat kuning sejak hari ke-2
dilahirkan.hal tersebut disebabkan oleh..
a.
hiperbilirubinemia
b.
tidak
adanya pengawasan ante natal yang baik
c.
karna
peningkatan kadar bilirubin dalam darah
d.
berlawannya
resus darah bayi dan ibunya
17. pada bayi yang baru lahir di minggu-mingu
pertama,ketika sehabis menyusu bayi mengeluarkan sebagian kecil susu yang sudah
ditelannya. Namun keadaan tersebut merupakan hal fisiologis yang normal pada
bayi berusia di bawah 1 tahun. Pernyataan diatas yang dialami oleh bayi
disebut…
a.
muntah
b.
gumoh
c.
sendawa
d.
cekukan
18. salahsatu cara untuk mengatasi kasus diatas adalah sbb
kecuali…
a.
posisi
menyusu harus pas.pastikan seluruh bibirnya menutu outing susu
b.
apabila
gumoh berlebihan maka tengkurapkian si kecil
c.
beri
minum banyak pada bayi
d.
sendawakan
bayi ketika selesai menyusu
19. memakan makanan panas, traumatic,zat kimia.faktor
diatas merupakan terjadinya..
a.
sendawa
b.
gumoh
c.
oral
trush(sariawan)
d.
diaper
rusth
20. penatalaksanaan pada oral trush yang paling tepat
adalah …
a.
berikan
minum pada bayi
b.
jangan
memakan makanan yang panas
c.
zat
kimia
d.
beri
obat anti jamur (nystatin),diteteskan 4x sehari pada mulut bayi.
JAWABAN
1.
C
2.
A
3.
B
4.
D
5.
D
6.
A
7.
B
8.
B
9.
C
10.
C
11.
A
12.
A
13.
C
14.
B
15.
A
16.
C
17.
B
18.
C
19.
C
20.
D