music Q

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Rabu, 01 Mei 2013

deteksi dini komplikasi nifas & penanganannya



CARA DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA NIFAS DAN PENAGANANNYA

  1. Pendarahan Pervaginam

            Defenisi pendarahan pervaginam 500 ml atau lebih, sesudah anak lahir atau setelah kala III. Pendarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan. Terutama di 2 jam pertama. Kalau terjadi pendarahan maka tinggi rahim akan bertambah naik, tekanan darah menurun, denyut nadi ibu menjadi cepat.
1)      Klasifikasi klinis
Pendarahan pasca persalinan primer yakni pendarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama, penyebab:atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan jalan lahir.
Pendaran pasca persalinan skunder, yakni pendarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama.
Penyebab:robekan jalan lahir dan sisa plasenta atau membran.
2)      Etiologi dan  faktor  perdisposisi
Penyebab pendarahan pasca salin ada beberapa sebab antara lain:
a)      Atonia uter i (> 75%), atau uteri tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). (JNPKR Asuhan Persalinan Normal, Depkes Jakarta;2002).
b)      Robekan (laserasi, luka)  jalan lahir atau robekan yang terjadi pada jaln lahir bisa di sebabkan oleh robekan
Spontan atau memang sengaja di lakukan episiotomi, robekan jalan lahir dapat terjadi ditempat:Robekan serviks, perlukaan vagina, perlukaan perineum.
c)      Retensio plasenta dan sisa plasenta (plasenta tertahan di dalam rahim baik sebagian atau seluruhnya)
d)      Inversio uterus (uterus keluar dari rahim)
e)      Gangguan pembekuan darah (koagulopati)
Penanganan umum
a.      Hentikan pendarahan
b.      Cegah atau atasi syok
c.       Ganti darah yang hilang: diberi infus cairan (larutan garam fisiologis, plasma ekspander, dextran-L, dan sebagainya, kalau perlu oksigen.

  1. Infeksi Masa Nifas

Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan,
Kenaikan suhu sampai 38 derajat serius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.
            Etiologi

            Organisme pada bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan adalah:
  • Kuman anaerob:kokus gram positif (pespoptreptokok, peptokok, bakteriodes & clostridium)
  • Kuman aerob:gram positif & E coli.

Faktor perdisposisi
  1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
  2. Partus lama dengan ketuban pecah lama
  3. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
  4. Teknik aseptik yang tidak baik dan benar
  5. Pemeriksaan vagina selama persalinan
  6. Manipulasi intra uterus
  7. Trauma/luka terbuka
  8. Hematom & hemoragi(darah hilang lebih dari 1000ml)
  9. Perawatan perineum yang tidak tepat
  10. Infeksi vagina/serviks atau penyakit menular seksual yang tidak ditangani




Patofisiologi
      Setelah  kala III daerah bekas insersio plasenta merupakan  sebuah luka dengan diameter 4 cm. Permukaannya tidak rata berbenjol-benjol terkena banyaknya vena yang di tutupi trombus.
Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman & masuknya jenis yang patogen dalam tubuh wanita.

Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan, demikian vulva, vagina & perineum, yang merupakan tempat masuknya kuman patogen.

            Infeksi Masa Nifas dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
  1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks & endometrium
  2. Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena, melalui jalan limfe & melalui permukaan endometrium.

Tanda & Gejala

Infeksi akut di tandai dengan demam, sakit di daerah infeksi berwarna kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu. Gambaran klinis infeksi nifas dapat berbrntuk:
  1. Infeksi lokal
Pembengkakn luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan warna kulit, pengeluaranlochia bercampur nanah, temperatur badan meningkat.
  1. Infeksi umum
Tampak sakit dan lemah, tekanan darah menurun, pernafasan meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lochea berbau dan bernanah serta kotor.

Faktor Perdisposisi terjadinya infeksi yaitu:
  • Persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
  • Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
  • Ketuban pecah dini
  • Keadaan umum yang menurun
Pencegahan
a)      Lakukan mobilisasi dini sehingga darah lochea keluar dengan lancar
b)      Perlukaan dirawat dengan baik
c)      Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nosokomial.

Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Dan penglihatan kabur

Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan kabur.
Penanganan terhadap gangguan ini meliputi:
  1. Jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah dan pernafasan.
  2. Jika ibu tidak bernafas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker dan balon. Dan jika pernafasan dangkal, periksa dan bebaaskan jalan nafas serta beri oksigen 4-6 liter/menit
  3. Jika pasien tidak sadar, babaskan jalan nafas, baringkan miring, ukur suhu, apakah ada kaku tengkuk/tidak

Pembengkakan Wajah atau ekstremitas

Bila terjadi gejala ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada betis, dan periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, atau kaki mengalami oedema/tidak.

Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih.
           
Organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih berasal dari flora normal perineum. Pada masa nifas dini, sensitifitas kandung kemih terdapat tegangan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan atau analgesia persalinan atau analgesia spiral atau epidural. Sensasi peregangan kandung kemih juga berkurang akibat rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar atau hematoma dinding vagina.
Setelah melahirkan, terutama saat infus oksitosin di hentikan, terjadi diuresis yang disertai peningkatan produksi urine dan distensi kandung kemih eperdistensi yang diserta kateterisasi untuk mengeluarkan air kemih sering menyababkan infeksi saluran kemih.

Payudara Berubah menjadi merah, panas dan sakit.
           
Payudara bengkak yang tidak disususi secara adekuat dapatmenyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit dan akhirnya menjadi masitis. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak. Bila payudara tidak disusukan dengan adekuat, dapat terjadi masitis.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat dan anemia mudah mengalami infeksi gejala ganggua ini meliputi:
  1. Bengkak dan nyeri pad aseluruh payudara
  2. Kemerahan pada seluruh payudara
  3. Payudara keras dan benjol-benjol
  4. Suhu badan meningkat
Gangguan ini dapat diatasi dengan:
a)      Menyusui tetap di lanjutkan, pertama bayi disusukan pada payudara yang sakit selamam dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar payudara kosong selanjutnya sususkan bayi pada payudara yang normal
b)      Beri kompres panas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan shower hangat pada payudara
c)      Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu yaitu dengan posiusi berbaring duduk
d)      Pakai bra/BH longgar
e)      Istirahat cukup dan makanan yang bergizi
f)       Banyak minum air
Dengan penatalaksanaan tersebut, biasanya peradangan akan menghilang setelah 48 jam dan jarang sekali yang menjadi abses tetapi bila dengan cara-cara tersebut tidak ada perbaikan setelah 12 jam, ibu perelu diberi antibiotik selama 5-10 hari dan analgesi.



Kehilangan Nafsu Makan Yang Lama

Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas karena kaehabisan tenaga, hendaknya ibu lekas diberi minuman hangat, susu atau teh yang bergula apabila ibu menghendaki makanan berikan makanna yang sifatnya ringan walaupun lambung dan alat pencernaan tidak terlibat langsung dalam proses persalinan tetapi fungsi persalinan di pengaruhi oleh prose persalinan.
Organ pencernaan memerlukan waktu istirahat untuk memulihkan keadannya. Oleh . karena itu, tidak benar bila ibu diberi makakanan walaupun ibu menginginkannya akan tatapi biasanya di sebabkan oleh kelelahan yang amat berat. Nafsu makan terganggu sehingga ibu tidak ingin makan sehingga kelelahanny a hilang.

Rasa Sakit, merah, Lunak dan pembengkakan di kaki.
           
            Hal tersebut diakibatkan oleh trombosis atau embolus yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan pad aintima pembuluh darah.
Faktor perdisposisinya adalah: usia lanjut, multiparitas, adanya varises dan infeksi nifas.
Gejala klinisnya meliputi suhu badan anaik, nyeri kaki dan betis pada saat berjalan atau ditekan bengkak.

Merasa Sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya dan diri sendiri

            Pada beberapa minggu awal setelah persalinan sampai kurang lebih 1 tahun ibu postpartum cenderung mengalami perasaan yang tidak lazim dialaminya seperti merasa sedih, tidak mampu mengasuh dirinya sendiri dan bayinya.
            Faktor penyebab keadaan ini meliputi:
  1. Kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami oleh kebanyakan wanita hamil dan melahirkan
  2. Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan
  3. Kecemasan tentang kemampuannya untuk merawat bayi setelah meninggalkan rumah sakitKetakutan akan menjadi tidak menarik lagi

  Kesimpulan
            Mendeteksi komplikasi dini pada masa nifas bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologinya. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, serta mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan maupun perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, serta pemberian iminisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.


















Referensi
-          Bahityatun, SPd, S.SiT. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal.
Jakarta: EGC
-          Varney Helen, dkk. 2012. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
-          Ambarwati Retna. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yokyakarta: Numed






















Soal pilihan berganda
Kasus I
Ny. A melahirkan anak pertamanya melaui partus spontan. 1 minggu pasca persalinan, Ny. A mengeluh demam, dan terdapat peradangan yang disebabkan oleh kuman-kuman yang masuk ke dalam alat genital ketika persalinan berlangsung.
  1. Dari kasus diatas Ny. A mengalami ...
a)      Infeksi pada masa nifas
b)      Trauma persalinan
c)      Pendarahan
d)      Tertinggalnya plasenta
  1. Faktor perdisposisi dari kasus I adalah...
a)      Plasenta previa
b)      Gangguan pada persalinan
c)      Tidak ada pemantauan kala IV
d)      Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

Kasus II
Seorang ibu pasca persalinan sekitar 7 hari, ibu tersebut mengalami  lemah, tekanan darah menurun, pernafasan meningkat, terjadi gangguan involosi uterus, dan lochea berbau serta bernanah.
  1. Dari kasus II, seorang ibu telah mengalamiinfeksi nifas. Gambaran tresebut merupakan infeksi nifas berbentuk...
a)      Infeksi akut
b)      Infeksi umum
c)      Infeksi lokal
d)      Infeksi kronis
  1. Pencegahan yang tepat untuk kasus II adalah...
a)      Melakukan manajemen aktif kala III dengan baik
b)      Mensterilkan alat-alat partus
c)      Rawat gabung
d)      Lakukan mobilisasi dini sehingga lochea keluar dengan lancar
  1. Pendaran pervaginam yang ,malebihi 500 ml seteklah persalinan didefenisikan sebagai...
a)      Plasenta previa
b)      Plasenta rest
c)      Pendaran post partum
d)      Pendarahan
  1. Penagana aktif kala III sebaiknya dilakukan dengan baik & hati-hati. Hal tersebut bertujuan untuk...
a)      Menurunkan insiden ppp akibat atonia uteri
b)      Menurunkan AKI
c)      Pemantauan kala IV
d)      Menyelamatkan ibu
  1. Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah kluka dengan diameter kira-kira...
a)      6 cm
b)      5 cm
c)      4 cm
d)      3 cm
  1. Serviks yang mengalami perlukaan pada persalinan, demikian juga vulva, vagina, dan perineum akibat kuman yang masuk. Kuman tersebut yaitu...
a)      Ektogen
b)      Escherica coli
c)      Clostridium wechii
d)      Patogen
  1. Infeksi nifas dapat berbentuk...
a)      Infeksi lokal & umum
b)      Infeksi aikut
c)      Infeksi kronis
d)      Sub involusi
  1. Infeksi nifas dapat di bagi menjadi...
a)      1 golongan
b)       2 golongan
c)      3 golongan
d)      4 golongan
  1. Faktor perdisposisi terjadinya infeksi yaitu, kecuali...
a)      Persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
b)      Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
c)      Ketuban pecah dini
d)      Kehamilan kurang bulan
  1. –lakukan mobilisasi dini sehingga daerah lochea keluar dengan lancar
-perlukaan dirawat dengan baik
Dari pernyataan di atas merupakan...
a)      Perawatan infeksi
b)      Pengobatan infeksi
c)      Pencegahan infeksi nifas
d)      Faktor perdisposisi
  1. Overdistensi yang disertai kateterisasi untuk mengeluarkan air kemih sering menyebabkan...
a)      Infeksi saluran kaemih
b)      Disuria
c)      Diuresis
d)      Distensi kandung kemih
  1. Pada masa nifas, payudara bengkak yang tidak di susu secara adekuat dapat menyebabkan..
a)      Bayi tidak mau menghisapnya
b)      Masistis
c)      CA mamae
d)      Payudara merah, panas dan akhirnya terjadi masitis
  1. Seorang ibu menyusui anaknya, akan tetapi terkadang si ibu malas untuk memberi ASI. Hal tersebut menyebabkan...
a)      Mastitis
b)      Puting susu lecet
c)      Payudara bengkak
d)      Payudara panas, merah, terasa sakit & akhirnya menjadi mastitis



















Kunci Jawaban

  1. a
  2. d
  3. b
  4. d
  5. c
  6. a
  7. c
  8. d
  9. a
  10. b
  11. d
  12. c
  13. a
  14. d
  15. d

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar