INFLUENZA
PENGERTIAN
Influenza adalah
: Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh
demam, menggigil sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorokan dan batuk nonproduktif.
Influenza
yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan
disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C.
Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh
demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk non produktif.
Influenza
adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang burung dan mamalia yang disebabkan
oleh virus RNA famili orthomyxoviridae.
GEJALA DAN TANDA-TANDA
Pada umumnya pasien
mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot, batu, pilek dan kadang-kadang sakit
pada waktui menelan dan suara serak. Gejala-gejala ini dapat didahului oleh
peraasaan malas dan rasa dingin.
Pada
umumnya pasien yang terkena influenza mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu menelan dan suara serak.
Gejala-gejala ini dapat didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. Pada
pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda-tanda karakteristik kecuali
hiperemia ringan sampai berat pada selaput lendir tenggorok.
Gejala-gejala akut ini dapat berlangsung untuk
beberapa hari dan hilang dengan spontan. Setelah periode sakit ini, dapat
dialami rasa capek dan cepat lelah untuk beberapa waktu. Badan dapat mengatasi
infeksi virus influenza melalui mekanisme produksi zat anti dan pelepasan
interferon. Setelah sembuh akan terdapat resistensi terhadap infeksi oleh virus
yang homolog.
Pada
pasien usia lanjut harus dipastikan apakah influenza juga menyerang paru-paru.
Pada keadaan tersebut, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bunyi napas yang
abnormal. Penyakit umumnya akan membaik dengan sendirinya tapi 11
kemudian pasien acapkali
mengeluh lagi mengenai demam dan sakit dada. Permeriksaan radiologis dapat
menunjukkan infiltrat di paru-paru.
DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan
gejala-gejalanya beratnya penyakit dan adanya demam tinggi membedakan influenza
dari common cold. Untuk memperkuat dignosis dilakukan pembiakan virus dari
sekret penderita.
PENYEBAB
Penyebab dari influenza
adalah virus influenza. Ada tiga tipe yakni tipe A, B dan C. Ketiga tipe
ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe A
merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya
hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang
saja sampai mengakibatkan epidemik. Tipe C adalah tipe yang diragukan
patogenesisnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja.
Virus penyebab influenza
merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA. Struktur antigenik virus influenza
meliputi antara lain 3 bagian utama yaitu : Antigen S (soluble Antigen),
hemaglutinin dan Neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus
yang terdiri atas ribonuldeoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing
tipe. Hemaglutinin dan neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak menonjol
pada permukaan virus. Hemaglutinin diperlukan untuk lekatnya virus pada membran
sel penjamu sedangkan neuromidase diperlukan untuk pelepasan virus dari sel
yang terinfeksi.
Pada saat
ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga tipe ini dapat
dibedakan dengan complement fixasion test
Tipe A merupakan virus
penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan
penyakit yang lebih ringan dari tipe A dan kadang-kadang saja sampai
mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenitasnya untuk
manusia,mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja.
Virus
influenza A dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan tanda berupa tonjolan
protein pada permukaan sel virus. Ada 2 protein petanda virus influenza A yaitu
protein hemaglutinin dilambangkan dengan H dan protein neuraminidase
dilambangkan dengan N. Ada 15 macam protein H, H1 hingga H15, sedangkan N
terdiri dari sembilan macam, N1 hingga N9. Kombinasi dari kedua protein ini
bisa menghasilkan banyak sekali varian subtipe dari virus influenza tipe A.
Semua
subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi unggas yang merupakan
pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe A disebut juga sebagai avian
influenza
atau flu burung. Sebagian virus influenza A
juga menyerang manusia, anjing, kuda dan babi. Variasi virus ini sering dinamai
dengan hewan yang terserang, seperti flu burung, flu manusia, flu babi, flu
kuda dan flu anjing. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah dari
kelompok H1, H2, H3 serta N1, N2 dan disebut human influenza.
Sekarang ini
dihebohkan dengan penyakit flu burung atau avian influenza dimana penyebabnya
adalah virun influenza tipe A subtipe H5N1. Virus avian influenza ini
digolongkan dalam
Highly Pathogenic Avian Influenza
(HPAI).
RANTAI
KEJADIAN DALAM PENYEBARAN INFLUENZA
Kejadian
Agent Etiologi
Reservoir
Transmisi
Periode inkubasi
Periode kommunicabilitas
Kelemahan dan resisten
Lapor pada dinas ksetempat |
·
Menyebar dalam pandemik, epidemik, penyakit menular setempat dan kasus
·
sporadik ; tinggi pada musim dingin pada zona temperatur.
·
Tiga tipe virus (A, B dan C) masing-masing dengan sifat turunan.
·
Manusia ; beberapa mamalia dicurigai sebagai sumber sifat-sifat turunan
virus.
·
Transmisi langsung oleh inhalasi virus dalam nukus kotor yang berterbangan.
·
24-27 jam.3 hari dari symptom onset/serangan.
·
Universal : infeksi menghasilkan imunitas terhadap suatu sifat turunan
spesifik virus, tetapi durasi imunitas tergantung pada simpanan antigenic
pada sifat turunan.
·
Laporan kasus-kasus mandatory/yang diperintahkan.
|
PENULARAN
Penularan influenza
secara alami berasal dari percikan ludah saat bersin atau batuk. Penyebaran
dapat pula berasal dari kontak langsung dan kontak tak langsung.
Virus influenza B
menyebar dalam waktu 1 hari sebelum gejala timbul tetapi pada kasus influenza A
baru tampak setelah 6 hari.penyebaran virus influenza pada anak berlangsung
selama kurang dari 1 minggu pada influenza A dan sampai 2 minggu pada infeksi
influenza B. masa inkubasi influenza berkisar dari 1 sampai 7 hari tetapi
umumnya berlangsung 2 sampai 3 hari.
PENGOBATAN
Test Diagnostik
|
Penemuan
|
Tes Laboratorium
Kultur jaringan nasal atau sekret pharyngeal. |
Positif untuk virus infuenza
|
Kultur sputum.
|
Positif untuk bakteri pada infeksi
sekunder
|
Fluorescent antibody yang mengotori
sekret.
|
Positif untuk virus
infuen
|
Hemagglutination inhibition or
complement fixation test
|
Meningkat 4 x pada antibody antara
tahap akut dan pemulihan.
|
Urinalysis
|
Albuminuria
|
Kecepatan sedimentasi meninggi
|
Erythrosit
|
Jumlah WBC
|
Leukopenia (< 5000 mm3)
atau leukositosis (11.000-15.000 mm3).
|
Hemoglobin
|
Meningkat
|
Hematocrit
|
Meningkat
|
Antipyretic :
ASA 600 mg secara oral, 4 jam
bagi dewasa; acetaminophen bagi anak-anak.
·
Agent adrenergic :
Phenylephrine (Neo-Synephrine),
0,25%, 2 tetes pada tiap-tiap nostril bagi kongesti nasal.
·
Agent antitussive :
Terpin hydrat dengan codeine, 5-10 ml
PO q 3-4 jam untuk dewasa apabila batuk.
Agent antiinfektif :
Amantadine 100 mg PO atau
untuk durasi epidemic (3-6 minggu) untuk orang-orang beresiko tinggi berumur
diatas 9 tahun bisa juga diberikan kepada orang-orang berumur diatas 65 tahun
tetapi takaran dikurangi untuk orang dengan gagal fungsi.
Imunisasi aktif :
Vaccine, 0,5ml IM untuk
dewasa; 0,25 ml untuk bayi 6-35 bulan; 0,5 ml IM untuk anak-anak 3-12 tahun;
untuk bayi dan anak-anak berikan 2 dosis pada interval 4 minggu. Vaksin ini
harus diulangi secara tahunan pada individu-individu yang sudah tua,
orang-orang dewasa yang sakit kronis, anak-anak dengan jantung kronis atau
penyakit pulmonary, perawatan rumah penduduk dan fasilitas-fasilitas pelayanan
kronis, dan penyediaan pelayanan kesehatan dengan mengontak pasien-pasien
beresiko tinggi.
Yang paling pokok dalam
menghadapi influenza adalah pencegahan. Infeksi dengan virus influenza akan
memberian kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus yang homolog. Karena sering
terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah,
sehingga seorang msih mungkin diserang berulang kali dengan galur (stain) virus
influenza yang telah mengalami perubahan ini.
Kekebalan yang diperoleh
melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%. Vaksinasi perlu diberikan 3 sampai
4 minggu sebelum terserang influenza. Karena terjadi perubahan-perubahan pada
virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya tersedia vaksin dalam
jumlah terbatas dan vaksin direkomendasikan untuk kelompok tertentu yang
mempunyai resiko meningkatnya komplikasi influenza : mereka yang berusia lebih
dari 65 tahun, mereka dengan penyakit yang kronik seperti kardiovaskuler,
diabetes melitus, immunosupresi atau disfungsi ginjal, anemia berat dan
pilmonal. Mereka ini dianjurkan untuk diberikan vaksin setiap tahun menjelang
musim dingin atau musim hujan. Bagi pasien yang sedang menderita demam akut
sebaiknya ditunda pemberian vaksin sampai keadaan membaik.
DAFTAR
PUSTAKA
- http//:www.info.gor.hk/info/influenza. Htm
- dwidjoseputro. 1998. Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
- J.pelczar, Michael. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar