music Q

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Selasa, 30 April 2013

pemeliharaan pada ibu hamil


Pemeliharaan kesehatan ibu hamil

Pengertian kehamilan:
Defenisi dari masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) di hitung dari pertama haid terakhir (syarifuddin, 2002).
Kehamilan adalah dimulai ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) menurut (prawirohardjo, 1999).
Pelayanan/asuhan standar yang diberikan pada pemeriksaan kehamilan, yakni 9T:
  1. Timbang berat badan
  2. Ukuur tekanan darah
  3. Ukur tinggi fundus uteri
  4. Pemberian TT
  5. Pemberian tablet zat besi
  6. Tes terhada[p PMS
  7. Temu wicara
  8. Tes penyakit malaria
  9. Tes HB

Jadwal kunjungan selama kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali menurt WHO:
  1. Satu kali pada trimester 1
  2. Satu kali pada trimester 2
  3. Dua kali pada terimester 3

Adapun jadwal kunjungan yang ideal:
  1. Satu kali setelah mengetahui terlambat haid satu bulan
  2. Satu kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
  3. Dua kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
  4. Satu kali seminggu setelah kehamilan 9 bulan dan sewaktu-waktu bila ada keluhan

Pemenuhan selama hamil:
·         Nutrisi
berkaitan dengan kalori
  1. Proses physic 66% (pernafasan+sirkulasi+digestiv+secret+temperatur tubuh)
  2. Aktivitas/hari seperti jalan, posisi tubuh, bicara, perpindah-pindahan dari satu tempat ke tempat lain
  3. Bekerja rata-rata 7,10% membutuhkan 150-200 kalori

Gunakan model piramida makanan sebagai piramida makanan sebagai pedoman diet sehat, piramida ini tersusun dari beberapa bagian yang berisi semakin besar posisi makanan yang boleh dikonsumsi.
Puncak: gula, lemak, dan minyak
Tingkat III: susu, yogurt, dan keju, daging, ikan, kacang-kacangan
Tingkat II: sayur dan buah-buahan
Tingkat I: roti, sereal, nasi dan pasta

·         Istirahat dan tidur
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat, lakukanlah istirahat sebanyak mungkin. Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi bahan kimia.

·         Personal hygiene
  1. Selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi
  2. Stumulus esterogen menyebabkankeputihan
  3. Uterus yang membesar menyebabkan keinginanan untuk berkemih
  4. Mandi yang teratur mencegah iritasi vagina, tekhnik pencucian perineal dari depan ke belakang.

·         Kebutuhan pakaian
Pakaian yang digunakan harus nyaman. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar, desain BH harus disesuaikan agar menyangga payudara. Sepatu bertumit dan lancip tidak baik bagi kaki khususnya pada saat kehamilan.
Tujuan asuhan kehamilan
  1. Memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
  2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi
  3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormala/komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan
  4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
  5. Mempersiapkan ibu agar dapat tumbuh kembang secara normal
  6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

Setiap kehamilan mempunyai kemungkinan untuk dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi, sehingga memerlukan pemantauan selama kehamilan. Asuhan ibu hamila secara keseluruhan meliputi aspek-aspek verikut ini, yaitu:
  1. Mengupayakan kehamilan yang sehat
  2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awak serta rujukan bila perlu
  3. Mempersiapkan persalinan yang bersih dan aman
  4. Persiapan secara dini untuk melakukan rujukan, bila terjadi komplikasi
Standar pelayanan antenatal
Standar 3 (identifikasi ibu hamil)
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberi penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 (pemeriksaan pemantauan antanatal)
Bidan memberi sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal dan pemantauan ibu dan janin secara seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung normal.
Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, atau infeksi HIV. Bidan memberi pelayanan imunisasi, nasihat, dan penyuluhan pelayanan kesehatan , serta tugas lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
Mereka harus mencatat data yang tepat saat kunjungan. Jika ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

Standar 5 (palpasi abdomen)
            Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, jika usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terbawah janin, dan masuknya janin kedalam rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.











Di negara berkembang, kesakitan dan kematian ibu menjadi sejak lama. Kematian itu terutama terjadi pada masa kehamilan dan persalinan sehingga salah satu upaya yang diselenggarakan untuk mrnurunkan AKI adalah melalui 4 pilar upaya dengan intervensi yang dilakukan:
  1. Mengurangi kemungkinan seorang perempuan menjadi hamil dengan upaya keluarga berencana
  2. Mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi obstetri dalam kehamilan dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai melalui pelayanan antenatal care.
  3. Persalinan yang bersih dan aman adalah memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan alat untuk memberikan pelayanan bagi ibu dan bayi
  4. Mengurangi kemungkinan komplikasi persalinan yang berakhir kematian dan kesakitan melalui pelayanan obstetri esensial komprehensif

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah, peran bidan mendampingi, memberi asuhan mendeteksi agar kehamilan yang fisiologis tidak tergeser  menjadi patologis
Kehamilan melibatkan perubahan fisik, emosional, maupun sosial. Kehamilan yang normal akan menghasilkan bayi yang sehat, lahir cukup bulan, kesejahteraan ibu dan janin yang baik, sehingga mampu melalui persalinan dan nifas yang baik, tanpa komplikasi dan ibu sesehat-sehatnya post partum.
Keluarga yang mempunyai ibu hamil, akan mempunyai peran dan tugas yang baru dalam keluarga, yaitu memberi dukungan ibu hamil dan keluarga sebdiri untuk menerima tugas baru memantau pertumbuhan fisik yang normal yang dialami ibu serta memantau tumbuh kembang janin, juga ikut mengenali adanya tanda ketidaknormalan pada kehamilan.

Asuhan masa nifas dan pasca salin
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung kira-kira 6-8 minggu. Pada masa nifas terjadi perubahan psikologis, yaitu:
  1. Perubahan fisik ibu
  2. Involusi uterus dan pengeluaran lochea
  3. Lactasi/pengeluaran ASI
  4. Perubahan berbagai sistem tubuh
  5. Perubahan psikologis ibu

Tujuan asuhan pada masa nifas meliputi:
  1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
  2. Melaksanakan deteksi secara komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
  3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi

 Asuhan masa nifas pada pasca salin sangt penting, karena periode ini merupakan masa kritis bagi ibu dan bayi. Sekitar 60% kematian masa nifas terjadi dlam 24 jam pertyama pasca salin.
Perlukaan karena persalinan seringkali menjadi pintu masuknya infeksi sehingga menyebabkan infeksi pada masa nifas. Infeksi masa nifas adalah infeksi atau peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya susu badan > 38 °c.

Pertolongan persalinan dirumah

Pertolongan persalinan dirumah ibu harus memenuhi kaiada sfe motherhood, yaitu persalinan bersih dan aman serta di tolong oleh tenaga kesehatan yang terampil. Pada pelayanan di komunitas, pertolongan persalinan dapat di lakukan ditempat praktek bidan melakukan pertolongan persalinan dirumah pasien.
Pertolongan persalinan dirumah mempunyai keuntungan psikologis bagi ibu bersalin:
-adanya perasaan tenang dan nyaman pada ibu, karena ibu bersalin berada dirumah , ditunggu langsung oleh anggota keluarga, dan ibu sudah sangat beradaptasi debgan situasi dirumah sebagai tempat persalinan.
Pada pertolongan persalinan dirumah juga perli diwaspadai adanya resiko infeksi dikarenakan paparan lingkungan yang tidak bersih serta alat dan tangan penolong yang tidak bersih, karena terjadi mobilisasi ditemoat praktik bidan kerumah ibu. Peralatan yang dibawa untuk pertolongan persalinan dirumah harus memenuhi standar dan dengan prinsif efektif dan efisien. Peralatan yang dioersiapkan oleh bidan berupa:set partus, set penjahitann perineum, resusitasi bayi, timbanngan bayi, dll.
Perolongan persalinan dirumah tidak boleh dilakukan di lantai, dengan demikian, untuk melakukan pertolongan persalinan dirumah harus ada persiapan yang tepat, baik persiapan penolong, alat dan bahan yang di bawa penolong, persiapan tempat lingkungan keluarga.

Rujukan

Sistem rujukan di indonesia adalah sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab dan wewenang secara timbal balik dalam pelayanan kesehatan terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya untuk menciptakan suatu pelayanan kesehatan yang paripurna.
Tujuan utama sistem rujukan mampu menyelamatkan anak-anak, dan bayi baru lahir, meleui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten, kotamadya provinsi.
  1. Mampu mengenali adanya golongan resiko tinggi dan kegawatdaruratan obstetri dimasyarakat pedesaan, melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dan rujukan terencana secara relevan, efektif, efisien, dan rasional.
  2. Mampu mencegah rujukan terlambat melalui pemanfaatan fasilitas kesehatan secara efisien (bukan rujukan estafet) dengan biaya terkendali
Agar rujukan maternal dapat berjalan dibutuhkan penyusunan strategi rujukan sesuia dengan sistem kesehatan yang berlaku dan kondisi masyarakat setempat. Sistem rujukan yang baik adalah mengirim pasien yang tepat kepada pelayanan atau spesialis yang tepat dalam waktu yang tepat pula. Rujukan terencana berhasil menyelamatkan ibu,tidak membutuhkan stabilisasi, penanganan dengan prosedur standar, alat, obat, dan biaya mudah terkendali.
Rujukan terlambat membutuhkan stabilisasi alat, obat dengan biaya mahal, dengan hasil ibu dan bayi mungkin tidaka dapat diselamatkan.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya AKI, adalah faktor umum ibu, paritas kehamilan yang tidak dikehendaki, kompllikasi kehamilan seperti perdarahan, infeksi masa nifas, preeklampsi, partus macet. Faktor lain yang mempengaruhi tingginya AKI adalah kurangnya sarana kesehatan yang terampil, dan kompeten, serta kemiskinan.
Untuk menurunkan AKI perlu dilaksanakan sistem rujukan yang baik, melalui tersedianya tempat bersalin bersih dan aman, mudah dijangkau, perbaikan sistem komunikasi, tersedianya sarana angkutan yang baik, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan bidan, dan keikutsertaan masyarakat dalam penyuluhan.
            Kelemahan pada sistem rujukan adalah:
Ø  Rujukan terlalu selektif, sehingga pasien datang dalam keadaan buruk
Seharusnya pasien di rujuk masih dalam keadaan baik atau gawat, bukan gawat darurat. Dari hasil penelitian Risk Apporoach Strategy (RAS), memperlihatkan bahwa sebagian besar kematian ibu terjadi dalam waktu 10 jam setelah melahirkan.
Ø  Masih banyak pasien rujukan tang dikirim tanpa diberikan pertolongan pertama
Ø  Jalur rujukan panjang dan memakan waktu lebih lama. Makin panjang jalur, maka angka kematian makin tinggi.

Sistem rujukan yang adekuat memerlukan monitoring efektifitas sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan ibu. Beberapa komponen yang harus dikenbangkan adalah:sarana prasarana pusat rujukan yang adekuat, sistem komunikasi dan umpan balik, transportasi, protokol untuk identifikasi komplikasi, tenaga kesehatan terlatih.









Referensi
-Wahyuningsih Heni Puji, 2008. DASAR-DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DALAM             KABIDANAN. Fitramaya:Yogyakarta
-Karyawati, SST, 2011. ASUHAN KEBIDANAN V (Kebidanan Komunitas). Trans Info                                                                                                 Media:Jakarta Timur
-Prof. Dr. Notoatmodjo Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka        cipta:Jakarta.
-Rukiyah Ai yeyeh, S.SiT. 2010. Asuhan Kebidanan !. Trans Info Media:Jakarta Timur
     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar